Admin LPPI
- Posted on
- No Comments

Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu perjalanan spiritual paling menakjubkan dalam sejarah Islam. Rasulullah SAW dalam satu malam menempuh perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT. Kisah ini tidak hanya menjadi bukti kebesaran Allah, tetapi juga menyimpan banyak hikmah yang relevan dengan kehidupan kita, termasuk di era digital seperti saat ini.
Di era digital, kita dihadapkan pada lautan informasi yang sangat luas. Setiap detik, berbagai berita, opini, dan konten berseliweran di media sosial dan platform digital lainnya. Hikmah Isra’ Mi’raj mengajarkan kita untuk memiliki keteguhan iman seperti Rasulullah SAW yang tetap percaya dan teguh ketika banyak orang meragukan peristiwa yang beliau alami. Sebagai generasi muda, kita harus mampu menyaring informasi dengan cerdas, tidak mudah termakan hoaks, serta selalu menjadikan Al-Qur’an dan hadits sebagai pegangan utama dalam memilah mana yang benar dan mana yang keliru.
Isra’ Mi’raj menjadi momen di mana shalat diwajibkan langsung oleh Allah sebagai bentuk komunikasi terbaik antara hamba dan Penciptanya. Di era digital, kita sering kali sibuk dengan gawai, media sosial, dan berbagai aplikasi yang menyita waktu. Isra’ Mi’raj mengingatkan kita untuk tetap menjaga keseimbangan antara dunia digital dan spiritualitas. Sesibuk apa pun aktivitas kita, jangan sampai melupakan kewajiban shalat lima waktu yang menjadi pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim.
Perjalanan spiritual Rasulullah SAW mengajarkan bahwa untuk mencapai derajat yang tinggi, seseorang harus memiliki tekad, kesabaran, dan visi ke depan. Dalam era digital, kita bisa meneladani hal ini dengan terus meningkatkan kualitas diri, baik melalui pendidikan, keterampilan, maupun adab dalam bermedia sosial. Misalnya, menggunakan teknologi untuk hal-hal produktif seperti menulis konten bermanfaat, mengikuti kajian online, serta menyebarkan kebaikan di dunia maya.
Ketika Rasulullah SAW melakukan Isra’ Mi’raj, beliau juga diperlihatkan berbagai gambaran tentang konsekuensi dari perbuatan manusia. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita di era digital bahwa setiap tindakan memiliki akibat, termasuk dalam dunia maya. Sikap santun dalam berkomentar, menjaga lisan dari ujaran kebencian, dan menjauhi fitnah adalah bagian dari implementasi nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam.
Isra’ Mi’raj bukan sekadar kisah luar biasa dalam sejarah Islam, tetapi juga memiliki relevansi mendalam dalam kehidupan modern. Dengan meneladani hikmah dari peristiwa ini, mahasiswa dapat menghadapi era digital dengan lebih bijak, tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, dan berkontribusi dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Penulis: Bayu Dwi Cahyono, M.Pd.