Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar, berakidah hanief dan bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah, bercita-cita dan bekerja demi terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur diridhai Allah SWT. Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan sebagai perwujudan kongkrit dari fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah. Kehadiran Muhammadiyah di Indonesia ini merupakan keharusan sejarah dan sebagai jawaban atas persoalan keagamaan-kebangsaan yang dihadapi saat itu. Maka semua amal usaha Muhammadiyah harus memiliki fungsi yang relevan dengan ide dasarnya, sebagai falsafah dan fondasinya.
Perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah dasar filosofisnya adalah Islam, yang dilengkapi semangat tajdidnya. Islam bagi perguruan tinggi Muhammadiyah tidak hanya dilihat dari perspektif konsepsional yang bisa memacu manusia untuk berfikir rasional, ilmiah dan antisipatif, tapi Islam yang dipahami, dihayati, diamalkan dan didakwahkan oleh pemeluknya sebagai konsekwensi logis. Islam yang ajaran-ajarannya terefleksi dalam pola sikap, pola laku dan pola pikirnya. Nilai filosofis inilah yang menjadi karakteristik atau ciri khas bagi perguruan tinggi Muhammadiyah. Bahkan, PTM selain menjadikan Islam sebagai dasar filosofisnya, memiliki semangat tajdid atau pembaharuan yang melekat sebagai identitas dalam (inner identity) Muhammadiyah, baik tajdid dalam arti purifikasi (pemurnian ajaran-ajaran Islam) maupun tajdid yang berarti modernisasi.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang pendidikan tinggi bertujuan :
- Menyiapkan peserta didik menjadi sarjana Muslim yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional kependidikan serta beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
- Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian dalam rangka mewujudkan Islam serta meningkatkan kesejahteraan ummat manusia.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di atas, yakni dilahirkannya sarjana muslim yang profesional dalam kependidikan, memiliki kepekaan dan daya analisis handal untuk merespon, memberikan jawaban bagi persoalan keummatan dan kebangsaan, sarjana muslim yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, haruslah melekat dalam sosok sarjana tersebut ciri keislaman yang dalam dan tentunya ruh kemuhammadiyahan. Maka, konsekwensi logis dari tujuan ini adalah keharusan disiapkannya sistem pengajaran dan pembinaan keislaman dan kemuhammadiyahan yang profesional, baik dari aspek pengelolaan kurikulum, menyesuaikan disiplin ilmu yang digeluti masing-masing fakultas/prodi, maupun sumber daya manusia sebagai subjek edukasi. Selain itu, hal urgen yang juga tidak bisa dilupakan adalah lingkungan belajar, mengingat mahasiswa UMP mayoritasnya menggeluti disiplin ilmu umum, maka lingkungan belajar yang religius-Islami amat diperlukan demi terwujudnya tujuan di atas, dalam bentuk kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, berupa kajian-kajian Islam terstruktur ataupun non-tersetruktur.
Pada konteks inilah Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Purwokerto dibentuk, untuk menjadi institusi yang berkonsentrasi mengelola kurikulum dan pengajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, menjadi pusat pengkajian dan pengembangan pemikiran keagamaaan dan institusi yang berupaya menciptakan miliu Islami di lingkungan Universitas Muhammadiyah Purwokerto maupun masyarakat sekitar.