Admin LPPI
- Posted on
- No Comments
Purwokerto – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar acara Silaturahmi Idulfitri 1446 H, Tasyakuran Milad Ke-60 Tahun, dan Mangayubagyo Jama’ah Calon Haji di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Kampus 1 Ahmad Dahlan UMP pada Selasa, 8 April 2025 pukul 07.30 WIB. Acara ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika dan keluarga besar UMP, serta menghadirkan Drs. KH. Muhammad Jamaludin Ahmad, S.Psi., Psikolog – Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pembicara utama.
Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa kuat saat keluarga besar UMP bersilaturahmi, saling berjabat tangan dan memaafkan dengan wajah sumringah. Dalam tausiyahnya, KH. Muhammad Jamaludin Ahmad mengajak seluruh hadirin untuk menjalani kehidupan dengan penuh senyum dan semangat ukhuwah. “Mari kita mulai hari dengan senyuman, dan menebarkan aura positif kepada sesama,” ujarnya.
Mengangkat tema semangat Syawal, beliau menjelaskan bahwa bulan Syawal adalah momentum peningkatan kualitas diri dan ibadah pasca Ramadhan. “Syawal adalah bulan peningkatan. Tambah taqwanya, tambah makmur masjidnya, tambah amal sholehnya,” tuturnya seraya mengajak seluruh peserta untuk menjaga semangat Ramadhan sepanjang tahun.
Acara ini juga menjadi forum refleksi nilai-nilai silaturrahim dan pentingnya menjaga hubungan antar sesama. KH. Jamaludin menyoroti penghambat silaturahmi seperti suudzon, takabur, egois, cinta dunia, dan sifat munafik, serta pentingnya menjauhkan diri dari sikap-sikap tersebut untuk membangun kehidupan yang harmonis.
Dalam momentum mangayubagyo jama’ah calon haji, beliau mengingatkan pentingnya menyiapkan bekal, bukan hanya untuk perjalanan dunia, tetapi juga untuk “mudik” ke kampung akhirat. “Kalau untuk mudik dunia saja kita butuh bekal, apalagi untuk mudik ke akhirat,” katanya.
- Jamaludin juga menyampaikan pesan tentang makna Idulfitri sebagai momen kembali ke fitrah. Ia mengajak jamaah untuk terus mensucikan diri, memahami dan mengamalkan agama dengan benar, serta menjadikan hidup sebagai ajang untuk memberi manfaat, bukan menjadi sumber masalah. “Jadilah pribadi yang mampu menyelesaikan masalah, meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku, dan melepaskan ikatan yang membelenggu,” pesannya dalam semangat halal bihalal.
Menutup tausiyahnya, beliau mengajak untuk membumikan salam nasional LPCR dengan semangat:
“RANTING: ITU PENTING, CABANG: HARUS BERKEMBANG, MASJID: MAKMUR MEMAKMURKAN, MUHAMMADIYAH: SUKSES DUNIA DAN AKHERAT.”
Acara berlangsung penuh semangat, haru, dan keakraban, menegaskan komitmen UMP dalam memperkuat nilai-nilai keislaman, kebersamaan, dan kontribusi sosial dalam kehidupan kampus dan masyarakat luas. (ubay)